Tol Layang AP Pettarani: Inovasi Tanpa Pembebasan Lahan di Jantung Makassar

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun sekitar 2.816 km jalan tol di seluruh Tanah Air, termasuk kawasan Indonesia Timur yang terus berkembang. Namun, di tengah deretan ruas tol tersebut, Terdapat proyek yang memikat perhatian, yakni Tol Layang Andi Pangeran (AP) Pettarani. Tol ini mencuri perhatian karena berhasil dibangun tanpa harus melakukan pembebasan lahan, suatu prestasi langka.

Menurut Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Tol Layang AP Pettarani, atau dikenal sebagai Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 3, berlokasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Dengan panjang mencapai 4,3 km, tol ini tidak hanya menambah kapasitas jalan di kawasan metropolitan, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam memudahkan mobilitas masyarakat.

“Jalan Tol layang A.P Pettarani yang pelaksanaan konstruksinya tidak terkendala oleh pembebasan lahan ini juga memberikan kemudahan mobilitas masyarakat, mengurai kemacetan, pendistribusian barang dan logistik, sekaligus mengoptimalkan fungsi Jalan Tol di Kota Makassar yang menghubungkan titik perekonomian, akses menuju bandar udara, Pelabuhan, Kawasan industri hingga perkantoran,” jelas BPJT seperti yang dikutip pada Senin (5/2/2024).

Dengan beroperasinya jalan tol layang ini, diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi di jalan arteri sekitar Kawasan Panakkukang dan Rappocini. Tidak hanya itu, Tol Layang AP Pettarani juga menjadi ikon baru yang mempercantik Kota Makassar.

Tol ini menghubungkan wilayah Selatan Kota Makassar dengan Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar New Port, Bandara Sultan Hasanudin, dan pesisir selatan Sulawesi Selatan. Menariknya, Tol Layang AP Pettarani merupakan jalan tol layang pertama di Indonesia Timur, dan yang lebih mengejutkan, berhasil dibangun tanpa adanya pembebasan lahan. Konstruksinya rampung pada tahun 2021, dan menjadi terobosan unik dalam pembangunan infrastruktur di Tanah Air.

Dimulai pada tahun 2018 dari akhir jalan tol Seksi II, Tol Layang AP Pettarani menempuh perjalanan dari Persimpangan Jl. Urip Sumoharjo, melalui Persimpangan Jl. Boulevard Panakkukang, Jl. Hertasning, dan berakhir sebelum Persimpangan Jl. Sultan Alauddin. Proyek ini dibangun dengan biaya investasi sebesar Rp 2,24 triliun, memanfaatkan median jalan nasional A.P Pettarani eksisting tanpa adanya pembebasan lahan.

Keberhasilan Tol Layang AP Pettarani tanpa pembebasan lahan ini menjadi salah satu prestasi membanggakan dan membuktikan bahwa inovasi dalam pembangunan infrastruktur dapat menciptakan solusi yang efektif dan efisien.