Jakarta – Rusia mencuatkan angka-angka tentang tentara bayaran Ukraina dari berbagai negara, termasuk Indonesia, dengan jumlah 10 WNI dan 4 di antaranya tewas. Namun, apa sebenarnya ‘tentara bayaran‘? Apa perbedaannya dengan ‘sukarelawan’ yang bertempur?
Di laman X (Twitter), Kementerian Pertahanan Federasi Rusia melalui akun resmi @mfa_russia mengklaim bahwa sejumlah tentara bayaran asing telah tiba di Ukraina untuk berperang demi neo-Nazi, sebutan Rusia untuk pihak Ukraina.
Dubes Ukraina untuk RI, Vasyl Hamianin, menyangkal klaim Rusia tentang 10 WNI yang menjadi tentara bayaran untuk militer Ukraina. Vasyl menyebut klaim tersebut sebagai kebohongan.
“Rusia hanya mengeluarkan kebohongan,” ujar Vasyl kepada wartawan, Jumat (15/3).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Lalu M Iqbal, menyebut data-data yang diungkapkan perlu ditanyakan ulang kepada Rusia. “Silakan bertanya kepada Rusia mengenai data yang mereka miliki,” kata Iqbal.
Definisi Tentara Bayaran
Tentara bayaran atau dalam bahasa Inggris disebut mercenary. Berikut adalah beberapa definisi tentang tentara bayaran:
Menurut situs bahasa Oxford, tentara bayaran adalah:
- Seorang prajurit profesional yang disewa untuk bertugas di tentara asing.
- Seseorang yang terutama mementingkan imbalan materi dengan mengorbankan etika.
Menurut situs International Committee of the Red Cross (ICRC), tentara bayaran adalah:
- Orang yang terlibat langsung dalam permusuhan yang didorong oleh keinginan untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Mereka bukanlah tawanan perang.
- Pasal 47 Protokol Tambahan I Konvensi Jenewa menetapkan enam syarat bagi seseorang untuk dianggap sebagai tentara bayaran.
Menurut situs Britannica, tentara bayaran adalah:
- Tentara profesional yang direkrut untuk bertempur bagi negara atau bangsa mana pun tanpa memperhatikan kepentingan politik.
- Pemerintah sering kali menggunakan tentara bayaran untuk memperkuat kekuatan militernya.
Menurut kamus Collins, tentara bayaran adalah:
- Tentara yang dibayar untuk bertempur oleh suatu negara atau kelompok yang bukan miliknya. Sinonimnya adalah pekerja sewaan; pekerja lepas; prajurit keberuntungan.
Status Petempur Asing di Legiun Ukraina
Mengenai status petempur asing di Ukraina, terdapat artikel dari Lieber Institute, Akademi Militer Amerika Serikat West Point, yang ditulis oleh Petra Ditrichova dan Veronika Bilkova, ahli hukum internasional dari Universitas Praha.
Mereka menjelaskan bahwa Ukraina telah membentuk Legiun Internasional untuk Pertahanan Ukraina (UKR Legion), yang beberapa di antaranya adalah mantan personel militer tanpa pengalaman tempur sebelumnya. Legiun UKR diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada 27 Februari 2022.
Ukraina menegaskan bahwa pemerintah tidak menggunakan kontraktor militer swasta, tetapi hanya menerima sukarelawan untuk legiun asingnya. Hal ini juga dikonfirmasi oleh situs web pemerintah Ukraina yang dibuat pada 5 Maret, yang memberikan informasi tentang cara bergabung dengan Legiun UKR.
Kesimpulan dari penulis artikel tersebut, Legiun UKR bukanlah tentara bayaran. Mereka adalah kombatan yang memiliki hak untuk berpartisipasi langsung dalam pertempuran. Namun, jika ditangkap, mereka berhak atas status ‘tawanan perang’.
